Mengenal Penyebab Obesitas pada Anak, Tak Melulu karena Makanan

Sabtu, 04 Maret 2023 - 10:35 WIB
loading...
Mengenal Penyebab Obesitas...
Kasus obesitas pada anak meningkat pesat. Tidak ada faktor tunggal penyebab obesitas, termasuk satu makanan. Prinsipnya makanan dengan energi yang dikeluarkan. Foto/Getty Images
A A A
JAKARTA - Kasus obesitas pada anak meningkat pesat di dunia. Pada dasarnya tidak ada faktor tunggal penyebab obesitas, termasuk satu jenis makanan. Prinsipnya adalah makanan yang dikonsumsi harus seimbang dengan energi yang dikeluarkan.

Dokter spesialis anak konsultan endokrinologi, dr. Frida Soesanti SpA(K) mengatakan kasus anak obesitas di Bekasi, masih terus diselidiki tim dokter di RSCM. Kemungkinan besar ada kelainan genetik atau faktor internal yang tidak normal, bukan faktor makanan seperti susu kental manis.

Menurut dr. Firda, sebagian besar penyebab obesitas pada anak adalah faktor eksogen atau faktor dari lingkungan luar. Berawal dari orang tua yang membiarkan anak makan berlebihan dan mengonsumsi makanan tinggi kalori terus menerus, tanpa disertai aktivitas fisik cukup.

“Ada pandangan dari keluarga bahwa anak gendut itu lucu. Padahal kalau kita tahu konsekuensinya, anak obes itu tidak ada lucu-lucunya sama sekali,” kata dokter dari RS Brawijaya Antasari ini.

Konsekuensi jangka panjang yang dimaksud dr. Frida adalah munculnya komplikasi serius akibat obesitas, seperti diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, hingga perlemakan hati yang datang lebih dini. "Obesitas menyebabkan peradangan di sel-sel tubuh secara terus menerus yang berujung munculnya berbagai penyakit kronis,” tambah sekretaris Unit Kerja Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).



Faktor internal seperti kelainan genetik dan faktor gangguan hormonal, lanjut dr. Frida, memang bisa menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas. Tetapi, kasusnya relatif kecil dibandingkan dengan obesitas yang disebabkan gaya hidup tidak sehat.

Kasus obesitas yang disebabkan kelainan genetik atau gangguan hormonal, biasanya disertai gejala lain yang tidak normal. Misalnya, kelainan genetik prader willi syndrome, yang ditandai dengan nafsu makan yang sangat besar, kelebihan hormon kortisol, atau kekurangan hormon tiroid yang juga bisa menyebabkan obesitas.

“Tetapi umumnya obesitas karena kelainan genetik atau hormonal, tidak disertai peningkatan tinggi badan. Jadi anaknya pendek tetapi gemuk. Sementara pada anak yang kelebihan berat badan, tinggi badannya kan juga bertambah. Syndrome karena kelainan genetik biasanya disertai dengan gejala lain, misalnya kelainan mata atau jantung,” papar dr. Frida.

Untuk mencegah anak mengalami obesitas, orang tua perlu memantau tumbuh kembang anak sejak dilahirkan. Ukur tinggi dan berat badan anak secara rutin, minimal saat datang untuk imunisasi. Saat anak mengalami kenaikan berat badan yang tidak wajar, pastikan proporsi dengan tinggi badannya seimbang.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1699 seconds (0.1#10.140)